
Amerika Serikat membantu negara-negara mitra memerangi penangkapan ikan ilegal untuk melestarikan persediaan pangan, meningkatkan ekonomi setempat, dan melindungi ekosistem.
U.S. Coast Guard baru-baru ini membantu negara-negara kepulauan Pasifik yakni Negara Federasi Mikronesia, Kepulauan Marshall, dan Palau dalam menegakkan aturan penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU). Upaya tersebut membantu negara-negara mitra meningkatkan keamanan maritim dan memelihara sumber daya ikan – bahan pokok pasokan makanan – menurut pejabat Palau.
“Kami ingin membangun kapasitas kami sendiri agar mampu menghadapi tantangan dunia di sekitar kami,” kata Jennifer Anson, koordinator keamanan nasional Palau.
Penangkapan ikan IUU sering melanggar hak kedaulatan negara pesisir. Ini mengancam cadangan bahan pangan laut, merusak manajemen perikanan berbasis ilmu pengetahuan, dan menimbulkan kerugian ekonomi bagi produsen yang sah. Penangkapan ikan IUU juga banyak dikaitkan dengan kerja paksa.

Pada bulan Juli, U.S. Coast Guard merilis rencana untuk melawan penangkapan ikan IUU (PDF, 6,20MB) yang memprioritaskan memenuhi permintaan berbagai negara akan pelatihan dan bantuan teknis dalam memerangi penangkapan ikan ilegal. Rencana tersebut mengimplementasikan strategi September 2020 (PDF, 5,13MB) yang menyerukan penegakan yang lebih tepat sasaran dan berbasis intelijen, serta kerja sama internasional yang lebih besar.
Misalnya, U.S. Coast Guard bermitra dengan Guyana, Brasil, Uruguay, dan Portugal pada bulan Maret untuk memerangi penangkapan ikan ilegal di Samudra Atlantik. Selama Operasi Southern Cross, para perwira AS berlatih teknik komunikasi radio dengan Guyana Defense Forces dan menjalani pelatihan dengan perwira Brasil tentang penegakan hukum maritim.
Para pejabat AS juga melatih jaksa-jaksa Ekuador untuk menegakkan dan mencegah penangkapan ikan IUU. Pada bulan Juli, seorang mantan jaksa AS mengunjungi Ekuador untuk mendukung jaksa di Kepulauan Galápagos, ketika pada 2017 Ekuador menyita sebuah kapal yang membawa 300 ton satwa liar, sebagian besar hiu.
Kedutaan Besar AS di Lima meluncurkan kampanye media sosial untuk mencegah penangkapan ikan ilegal di perairan hak kedaulatan Peru.
Pada November 2020, Ekuador, Peru, Chili, dan Kolombia mengeluarkan deklarasi bersama untuk melawan penangkapan ikan ilegal.
Pada bulan Juli, Amerika Serikat menyumbangkan kapal patroli untuk membantu Honduras memerangi penangkapan ikan IUU. Kapal itu mampu mengangkut 10 awak dan memiliki sistem radar canggih.
“Jika penangkapan ikan IUU terus berlanjut tanpa terkendali, dapat kita perkirakan akan terjadi kemunduran pada negara-negara pesisir yang rapuh dan meningkatnya ketegangan di antara negara-negara penangkap ikan dunia, yang mengancam stabilitas geo-politik di seluruh dunia,” ujar Mayor U.S. Coast Guard Jason Holstead dalam sebuah pernyataan pada bulan Juli tentang dukungan AS terhadap upaya negara-negara kepulauan Pasifik melawan penangkapan ikan IUU.