AS Kembangkan Produksi Vaksin hingga 1 Miliar Dosis

Dua orang petugas dengan topi pengaman dan masker memegang beberapa kotak dekat lemari es yang menunjukkan suhu minus 69 derajat Celsius (© Morry Gash/AP Images)
Suhu lemari es yang menunjukkan angka minus 69 derajat Celsius sementara para petugas memindahkan kotak berisi vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech untuk dikirim di pabrik produksi Pfizer Global Supply Kalamazoo di Michigan, 2020. (© Morry Gash/AP Images)

Pemerintahan Biden-Harris berupaya meningkatkan produksi vaksin COVID-19 global hingga 1 miliar dosis setahun untuk disalurkan ke seluruh dunia.

“Kami kembali mengambil langkah besar untuk mendorong produksi vaksin baik untuk pandemi ini dan sebagai persiapan untuk ancaman di masa mendatang,” terang Koordinator Gedung Putih untuk urusan COVID-19 Jeffrey Zients pada 17 November.

Pemerintah bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan yang telah berpengalaman memproduksi vaksin mRNA. Alih-alih menggunakan virus yang telah dilemahkan, vaksin mRNA memanfaatkan kode genetik virus guna memicu respons kekebalan. Meski vaksin mRNA tersedia bagi publik belum lama ini, para peneliti telah mempelajari teknologinya selama beberapa dekade. Vaksin mRNA telah terbukti 95% efektif mencegah COVID-19 dalam uji klinis.

Gedung Putih menyatakan targetnya untuk memulai produksi vaksin COVID-19 tambahan ini pada paruh kedua 2022. AS juga berupaya memperluas produksi vaksin di Afrika Selatan, Senegal dan India.

Memberi vaksinasi pada dunia

Presiden Biden telah berkomitmen untuk memberikan, dan bukan menjual, 1,2 miliar dosis vaksin COVID-19 ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Per 17 November, AS telah mendonasikan 250 juta dosis ke lebih dari 110 negara.

AS telah menyalurkan lebih banyak dosis “dibandingkan gabungan semua negara di dunia dan jutaan dosis lainnya dikirim setiap minggunya,” tambah Zients dalam brifing tersebut.

Bersiap untuk wabah berikutnya

Gedung Putih menekankan bahwa membangun lebih banyak fasilitas produksi akan membantu dunia bersiap untuk pandemi di masa mendatang.

Setelah kapabilitas produksi berjalan, Gedung Putih menyatakan bahwa targetnya adalah menyediakan vaksin untuk virus-virus baru dalam enam sampai sembilan bulan ke depan.

“Target kami adalah menjamin kapasitas untuk memproduksi sekitar 100 juta vaksin mRNA dalam sebulan untuk virus covid atau pandemi lainnya sesuai permintaan untuk masyarakat AS atau global,” terang David Kessler, chief science officer pemerintah, pada Washington Post terkait rencana mRNA. Ini akan menjadi “kemitraan bersejarah” tutupnya.