Cara AS Dukung Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka

Lingkaran tangan (© AP Images)
Demonstran yang memprotes kudeta militer 1 Februari 2021 di Myanmar memberikan salam tiga jari, simbol prodemokrasi, 26 April 2021, di Yangon, Myanmar. (© AP Images)

Amerika Serikat mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka — kawasan yang bangsa dan rakyatnya dapat menentukan masa depannya sendiri.

Dalam pidato 14 Desember 2021 di Jakarta, Menteri Luar Negeri Antony Blinken menguraikan visi AS tentang kawasan Indo-Pasifik. Dalam visi tersebut, negara-negara memilih jalur mereka dan membangun kemitraan berdasarkan aturan adil yang memajukan perdagangan dan keamanan.

Prinsip-prinsip ini juga berlaku pada tingkat individu. “Ketika kami mengatakan bahwa kami menginginkan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, maksud kami adalah … orang akan bebas dalam kehidupan sehari-harinya dan hidup dalam masyarakat terbuka,” ujar Blinken.

Berikut adalah beberapa cara Amerika mendukung kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Blinken berdiri di depan lingkaran cahaya (© Olivier Douliery/AP Images)
Menteri Luar Negeri Antony Blinken di Jakarta, Indonesia, pada 14 Desember 2021 (© Olivier Douliery/AP Images)

Investasi dan infrastruktur

Sektor swasta AS telah menginvestasikan sekitar 1 triliun dolar di negara-negara Indo-Pasifik. Pemerintahan Biden-Harris terus mendukung investasi lebih lanjut, dengan penekanan pada penyediaan infrastruktur berstandar tinggi.

Dalam proyek bersama terbaru, pada Desember 2021, Amerika Serikat, Australia, dan Jepang mengumumkan rencana untuk menyediakan pendanaan guna mendukung pembangunan sistem kabel bawah laut yang akan membawa peningkatan layanan internet dan lapangan kerja ke Negara Federasi Mikronesia, Kiribati, dan Nauru.

Pada Oktober 2021, Amerika Serikat dan India juga menjadi tuan rumah bersama Forum Bisnis Indo-Pasifik, yang menyoroti hampir 7 miliar dolar dalam bentuk proyek-proyek sektor swasta baru.

Upaya ini menyusul pengumuman Amerika Serikat pada Juni 2021 tentang inisiatif Build Back Better World untuk memobilisasi investasi sektor swasta dalam proyek infrastruktur yang transparan dan berkelanjutan untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Kesehatan dan lingkungan

Amerika Serikat dan mitra internasional bekerja untuk mengakhiri pandemi COVID-19 dan mencegah bencana iklim. Amerika Serikat menyediakan 1,2 miliar dosis vaksin COVID-19 ke lebih dari 110 negara dan telah mengirimkan lebih dari 144 juta dosis ke negara-negara Indo-Pasifik.

Para mitra Quad, yakni Australia, India, Jepang, dan Amerika Serikat, memproduksi 1 miliar dosis vaksin COVID-19 di India untuk digunakan di seluruh kawasan Indo-Pasifik dan Samudra Hindia.

Masa depan yang aman dan sejahtera bagi Indo-Pasifik juga bergantung pada bagaimana para mitra memerangi krisis iklim dalam dasawarsa genting untuk bertindak ini. Presiden Biden membuat kemajuan dengan melakukan perubahan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca AS sebesar 50%–52% pada 2030.

Pemerintah AS juga berupaya memastikan upaya global sejalan dengan emisi nol bersih selambatnya 2050, sebagaimana diperlukan untuk membatasi dampak terburuk perubahan iklim. Biden bermaksud untuk meningkatkan empat kali lipat pembiayaan AS untuk perang global melawan perubahan iklim menjadi 11,4 miliar dolar per tahun selambatnya 2024. Ia juga bermaksud untuk meningkatkan bantuan menjadi 3 miliar dolar per tahun selamabatnya 2024 untuk membantu negara-negara berkembang beradaptasi dengan dampak iklim.

Kebebasan pers dan demokrasi

Biden menyebut pers yang bebas sebagai “dasar demokrasi”. Dalam KTT Demokrasi pada Desember 2021, Biden mengumumkan rencana untuk menyediakan lebih dari 40 juta dolar untuk mendukung jurnalisme independen di seluruh dunia agar masyarakat tetap mendapat informasi dan menuntut pertanggungjawaban pemerintah.

AS juga mendukung hak untuk memilih dalam pemilihan umum yang bebas dan adil. Dengan berkoordinasi dengan negara-negara lain, Amerika Serikat telah mendorong kembalinya demokrasi di Myanmar dan menjatuhkan sanksi yang mendorong akuntabilitas bagi mereka yang bertanggung jawab atas kudeta militer 1 Februari 2021 dan serangan terhadap orang-orang di Myanmar.

Orang yang berdiri di tengah mikrofon wartawan (© Bullit Marquez/AP Images)
Maria Ressa dari situs berita Filipina Rappler berbicara di Manila, 14 Februari 2019. (© Bullit Marquez/AP Images)

Keamanan dan kebebasan navigasi

Amerika Serikat dan negara-negara mitra juga mendukung kebebasan navigasi dan memerangi penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU) di Indo-Pasifik, yang dilalui oleh lebih dari 3 triliun dolar dalam perdagangan setiap tahunnya.

Setiap tahun, Australia, India, Jepang, dan Amerika Serikat melakukan latihan bersama angkatan laut Malabar untuk membantu menjaga keamanan Indo-Pasifik untuk navigasi maritim.

Pada 3 Februari, Angkatan Laut AS dan Angkatan Laut Bela Diri Jepang memulai latihan bersama Noble Fusion di Laut Filipina untuk mendukung kebebasan navigasi.

Pada akhir Agustus 2021, Penjaga Pantai AS melakukan kegiatan bersama di laut dengan Penjaga Pantai dan Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan Filipina. Ini termasuk pencarian dan penyelamatan, komunikasi dan manuver, operasi kapal kecil, dan latihan tanggap darurat.

“Amerika Serikat mengakui bahwa bagian besar masa depan planet kita akan diukir di Indo-Pasifik,” kata Departemen Luar Negeri dalam lembar fakta Desember 2021. “Komitmen berkelanjutan kami terhadap kawasan ini dan kolaborasi kami dengan sekutu dan mitra kami akan membantu mencapai kawasan yang bebas dan terbuka, saling terhubung, sejahtera, tangguh, dan aman untuk semua.”