
AS telah mendonasikan lebih dari 200 juta dosis vaksin COVID-19 ke negara-negara lain, sebuah pencapaian komitmen AS untuk mengakhiri pandemi.
Dosis vaksin yang disalurkan ke lebih dari 100 negara adalah bagian dari komitmen Presiden Biden untuk menyediakan 1,1 miliar dosis untuk negara-negara di seluruh dunia. Sebagian besar dosis disalurkan melalui kemitraan dengan COVAX, fasilitas internasional yang bertujuan mendistribusikan vaksin yang aman dan efektif secara merata.
Semuanya diberikan “tanpa biaya, tanpa ikatan politik,” tegas Menlu Antony Blinken saat mengumumkan pencapaian ini pada 21 Oktober.
Dalam sebuah pernyataan, Administrator USAID Samantha Power berkata, “200 juta dosis vaksin COVID-19 ini telah membantu memberi kesehatan dan harapan bagi jutaan orang, tetapi perjuangan kami masih panjang. Untuk mengakhiri pandemi ini, dan mencegah munculnya varian baru, serta penularan di masa mendatang di wilayah kami, kami harus terus melakukan peran kami dalam membantu vaksinasi dunia.”
Pada Bulan Mei, Presiden Biden mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan berperan sebagai “pemasok vaksin” dunia. Di bulan September, presiden meningkatkan komitmen AS untuk dosis vaksin COVID-19 ke angka lebih dari 1,1 miliar.
The U.S. has delivered more than 200 million doses of the COVID-19 vaccine to over 100 countries — more doses than any other country in the world. We know that this pandemic will not end anywhere unless it’s defeated everywhere, and we will not stop until we get the job done. pic.twitter.com/pqfiur6jiF
— Department of State (@StateDept) October 21, 2021
AS telah mendonasikan dosis vaksin dari pasokannya sendiri dan membeli ratusan juta dosis vaksin Pfizer-BioNTech messenger RNA (mRNA) untuk didonasikan ke negara-negara lain. Vaksin mRNA yang “mengajarkan” sel-sel tubuh cara membuat protein yang memicu respons kekebalan, didasarkan pada penemuan tahun 2005 di University of Pennsylvania.
Donasi vaksin ini mendukung target WHO untuk memberi vaksinasi penuh pada sedikitnya 70 persen populasi di setiap negara pada September 2022.
AS juga menyalurkan peralatan esensial untuk tes dan penanganan COVID-19, termasuk suplai oksigen dan APD ke negara-negara lain.
“Kesimpulannya, kami akan memanfaatkan segenap kemampuan yang kami miliki untuk menghentikan penyebaran virus ini,” tegas Menlu Blinken. “Jika kita bekerja sama dengan kesatuan dan urgensi yang dibutuhkan pada saat ini, kita mampu mengakhiri pandemi.”