Banyak perusahaan tersukses di AS yang mendonasikan uang, bahan persediaan, dan informasi tentang cara menangani krisis COVID-19 di dalam dan luar negeri.
Setiap perusahaan yang disebutkan di bawah masuk dalam daftar Fortune 500, peringkat tahunan majalah Fortune untuk 500 perusahaan AS dengan pendapatan total terbesar. Menurut publikasi ini, para perusahaan Fortune 500 mewakili dua pertiga dari produk domestik bruto AS dengan pendapatan sebesar 13,7 triliun dolar, keuntungan sebesar 1,1 triliun dolar, dan 28,7 juta orang pegawai yang tersebar di seluruh dunia.
Manufaktur
General Motors Company, dalam kemitraan bersama Ventec Life Systems, mengatakan mulai memproduksi 10.000 ventilator setiap bulannya mulai April guna memenuhi kebutuhan rumah sakit untuk ventilator dan masker pelindung.
Ford Motor Company, bekerja sama dengan GE Healthcare, berkomitmen memproduksi 50.000 ventilator selama 100 hari ke depan, dan 30.000 per bulan sesuai kebutuhan.
Starting in April, we’re producing a ventilator with @GEHealthcare, leveraging the design of @AironCorp’s FDA-cleared ventilator. It’s designed to operate on air pressure without electricity, making it a versatile solution to help those fighting #COVID19. #BuiltFordProud pic.twitter.com/DtsB0fPGe0
— Ford Motor Company (@Ford) March 30, 2020
Sejak wabah COVID-19, konglomerat industri 3M Company menggandakan hasil produksi masker N95-nya di seluruh dunia. Di AS sendiri, 3M memproduksi 35 juta respirator setiap bulannya. 3M mengatakan mereka juga akan meningkatkan produksi masker di pabriknya di Eropa, Asia Pasifik, dan Amerika Latin bagi para pekerja kesehatan di wilayah-wilayah tersebut.
Produsen barang kebutuhan rumah tangga Procter & Gamble Company menyatakan akan memperluas produksinya untuk membuat masker dan cairan pembersih tangan, dengan estimasi 45.000 liter pembersih tangan per minggu dalam waktu dekat. “Kami tidak dapat memprediksi bagaimana dan kapan krisis ini akan berakhir, tapi kami berkomitmen akan menjadi bagian dari solusinya,” terang presiden perusahaan David Taylor dalam pernyataannya.
Finansial
Yayasan amal Wells Fargo & Company mengatakan mereka akan mendonasikan 175 juta dolar kepada organisasi kesehatan publik dan kelompok lainnya yang menangani stabilitas pangan, penampungan, dan perumahan serta menjaga badan usaha kecil agar tetap bertahan.
Bank of America menyisihkan 100 juta dolar untuk menangani kekurangan bahan pangan, meningkatkan akses ke pembelajaran bagi siswa, dan membangun kapasitas respons medis baik di AS dan mancanegara. “Kami memfokuskan sumber daya kami untuk prioritas utama, yakni menjaga khalayak umum,” ujar Brian Moynihan, ketua dan presiden Bank of America.

Yayasan bank investasi Citigroup Inc. mengatakan mereka akan mengalokasikan dana 15 juta dolar secara global. Citigroup menerangkan bahwa dana tersebut akan dibagi merata untuk COVID-19 Solidarity Response Fund, yang dibentuk atas kemitraan bersama United Nations Foundation dan World Health Organization (WHO); program distribusi pangan di AS; serta negara-negara dengan dampak COVID-19 terbesar.
Ritel
Walmart Inc. menjanjikan alokasi 25 juta dolar dalam pendanaan respons COVID-19, yang dibagikan ke sejumlah inisiatif, termasuk sembilan organisasi yang mendukung bank makanan, sekolah, dan program makanan manula. Mereka berencana mengalokasikan dana tambahan sebesar 5 juta dolar untuk COVID-19 Solidarity Response Fund.
These days, food banks are experiencing more demand than ever. Walmart and the Walmart Foundation have committed $8 million to @FeedingAmerica to serve people facing hunger. Join us and donate today. https://t.co/qHMnAHKv03 pic.twitter.com/VbWg2czCbV
— Walmart (@Walmart) March 27, 2020
Peritel daring Amazon mendonasikan 5,5 juta dolar dalam bentuk dana bantuan untuk lebih dari 400 badan usaha kecil melalui dana tunai dan menjamin tempat tinggal gratis di Seattle. Mereka juga menggelontorkan 1 juta dolar untuk membantu upaya respons darurat COVID-19 di Washington, D.C., serta 3,9 juta dolar untuk organisasi yang membantu mereka yang terkena dampak COVID-19 di Britania Raya.
Teknologi
Sejumlah perusahaan teknologi berjanji membentuk jaringan bantuan untuk membantu warga yang berisiko menganggur akibat virus ini. Facebook menciptakan program hibah 100 juta dolar guna membantu 30.000 badan usaha kecil di lebih dari 30 negara agar dapat tetap bertahan. Perusahaan ini juga telah berkomitmen menyalurkan 20 juta dolar untuk CDC Foundation dan COVID-19 Solidarity Response Fund.
Apple mendonasikan 15 juta dolar untuk menangani para pasien dan menekan dampak ekonomi dan komunitas dari pandemi ini di seluruh dunia, demikian disampaikan presiden perusahaan Tim Cook. Dia juga mengatakan Apple menyamakan donasi pegawai 2 banding 1 guna membantu upaya respons COVID-19 di tingkat lokal, nasional, dan internasional.
Proud to share we’ve been able to source 10M masks for the US and millions more for the hardest hit regions in Europe. Our ops teams are helping to find and purchase masks from our supply chain in coordination with governments around the world. pic.twitter.com/uTsA6eA5ks
— Tim Cook (@tim_cook) March 25, 2020
Layanan tayangan film dan televisi Netflix menyiapkan dana 100 juta dolar bagi para pekerja industri kreatif yang pekerjaannya dihentikan atau ditangguhkan sementara karena virus ini. “Para pekerja ini adalah urat nadi kami,” terang ketua konten Netflix Ted Sarandos.
“Setiap warga, keluarga, dan badan usaha dapat membuat perbedaan dalam menghentikan virus ini,” ujar Presiden Trump pada 30 Maret. “Ini adalah tugas patriotik kita bersama.”