Para remaja yang saya jumpai belakangan ini sungguh kreatif dan cerdas. Mereka bekerja keras untuk menciptakan dunia tempat mereka tinggal. Bagian terbaik dari pekerjaan saya di USAID adalah ide-ide cemerlang yang mereka cetuskan setiap hari kepada kami.
Berikut ini beberapa ide yang menjadi favorit saya:
Kaki Buatan Cetak Tiga Dimensi
Everett Kroll, seorang pelajar SMA di Minnesota mengirimkan rancangan cetakan kaki buatan tiga dimensi seharga kurang dari 100 dolar. Selama ini harga kaki buatan bisa mencapai puluhan ribu dolar sehingga tidak terjangkau untuk mereka yang tinggal di negara berkembang dan harus diamputasi. Dengan uji coba dua klinik yang sedang berjalan, kemungkinan mereka yang memerlukan kaki palsu dengan harga terjangkau dapat segera tercapai.
Peta Pemberantasan Malaria di Afrika

Mahasiswa dari lebih 60 perguruan tinggi bergabung dalam YouthMappers untuk menuangkan citra satelit ke dalam bentuk peta. Hal ini akan menjadi sebuah hal baru terutama bagi negara yang memiliki peta yang hanya mencantumkan kota dan jalan besar. Sebuah proyek dirintis untuk mengurangi penyebaran malaria di Mozambik, Kenya, Mali dan Rwanda. Para mahasiswa memetakan jalan, gedung dan titik-titik kumpulan air untuk membantu sasaran penyemprotan insektisida menjadi lebih efektif. Hal ini dapat mengendalikan jumlah nyamuk dan jumlah kasus malaria dapat ditekan.
Perangkat untuk Persalinan yang Lebih Aman
Lori Zhang, seorang pelajar sekolah menengah di New Jersey merancang sebuah alat murah untuk membantu persalinan yang lebih aman bagi para wanita di negara berkembang. Purwarupa alat ini dirancang untuk menekan kasus obstetric fistulas yaitu luka di organ dalam yang dapat menyebabkan inkontinensia (ketidakmampuan mengendalikan buang air kecil) dan rasa sakit. Alat ini mengurangi tekanan pada organ tubuh yang sangat rentan sehingga mencegah terjadinya luka.
Pasien Jantung yang Lebih Sehat di India

Ketika empat mahasiswa Universitas Stanford memperoleh tugas kelompok, mereka tidak pernah membayangkan karya mereka akan terus berlanjut setelah akhir semester. Mereka memulai riset mengenai para pasien serangan jantung setelah keluar dari rumah sakit di India dan mendapati banyak dari pasien tersebut yang kembali ke desa yang jumlah dokter dan perawatnya sangat minim. Keempat mahasiswa ini kemudian menciptakan Noora Health untuk melatih para anggota keluarga pasien serangan jantung tentang kemampuan kesehatan dasar sehingga mereka dapat merawat anggota keluaraga mereka yang baru pulih ketika kembali ke rumah.
Senangnya Makan Sayur di Afrika Selatan

Claire Reid menciptakan Reel Gardening ketika ia berusia 16 tahun. Reel gardening memudahkan seseorang menanam sayuran sendiri bahkan di lahan yang terbatas dan air yang sedikit. Bibit dan pupuk terdapat menyatu dengan gulungan kertas sehingga mudah digunakan dan ramah lingkungan. Gulungan kertas ini menunjukkan kedalaman dan jarak tumbuhan yang aman. Banyak anak di Afrika Selatan yang kini bersemangat menanam dan makan sayur yang sehat.
Generasi Baru Para Insinyur Perempuan di Kenya
Dua mahasiswi Duke University merintis sebuah perkumpulan teknik di sebuah sekolah khusus perempuan di Kenya. Mereka mengajar teknik dan keterampilan merancang melalui proyek-proyek yang dipraktikkan secara langsung. Tantangan pertama bagi para mahasiswi ini adalah merancang dan merakit senter untuk semua orang di sekolah. Para pendiri perkumpulan Kendall Covington dan Mikayla Wickman, menjalankan kampanye melalui situs penggalangan dana Indiegogo dan berhasil mengumpulkan uang untuk membeli bahan. Kini mereka telah berencana untuk memperluas hasil karya mereka.
SMS Air Bersih Di India
Banyak warga masyarakat di India yang berjuang untuk mendapatkan air bersih. Sebuah pipa air bisa saja mengalirkan air bersih namun hanya untuk beberapa jam selama beberapa hari saja. Ini berarti masyarakat membuang banyak waktu menunggu air bersih mengalir dan jika sudah frustrasi menanti lama, mereka pun beralih ke air yang tidak bersih. Untuk mengatasi masalah ini, sebuah tim mahasiswa di UC-Berkeley mengembangkan Nextdrop yang mengedepankan penyebaran informasi (crowdsourced information) dan mengirimlan pesan pendek (SMS) untuk menandai air bersih telah mengalir.
Irigasi yang Lebih Baik di Uganda

Abrahan Solomon, lulusan UC-Davis, pada 2010 mendirikan Agriworks untuk membantu para petani di Uganda memperoleh akses perangkat irigasi yang lebih baik dan menanam lebih banyak pangan. Tim ini mengembangkan sistem irigasi modular bergerak bagi para petani kecil yang dapat dipasang di casis sepeda motor. Setiap sistem yang terpasang dapat dibagikan oleh beberapa petani sehingga menghemat biaya. Sistem irigasi ini menggunakan air permukaan tanah dan alat semprot (sprayer) langsung sehingga mudah mereka mengerti dan rawat.
Para tokoh muda di balik proyek ini telah menerima dukungan dari USAID’s Global Development Lab, yang membawa angin segar bagi pembangunan internasional. Dan kami ingin banyak ide cemerlang yang terus mengalir. Jadi jika kalian mahasiswa baru atau yang baru saja lulus, kini saat yang tepat untuk memikirkan cara menyalurkan bakat kalian untuk memecahkan masalah yang peting. Tidak ada kata terlalu dini bagi kalian untuk mengubah dunia.
Tentang Penulis: Ticora V Jones adalah PLT Direktur Pusa Pengembangan Riset dan Pemimpin Higher Education Solutions Network USAID.
Catatan Editor: Tulisan ini awalnya dimuat di Medium.com dengan judul USAID’s 2030: Ending Extreme Poverty in the Generation publication.