Keragaman Merupakan Komponen Esensial Korps Diplomatik AS

Sekelompok laki-laki dan perempuan berdiri di luar gedung Departemen Luar Negeri (State Dept.)
2019 Pickering Fellows di Departemen Luar Negeri AS di Washington (State Dept.

Para diplomat Amerika mewakili nilai-nilai Amerika di luar negeri dan mewujudkan karakteristik fundamental kehidupan Amerika: keberagaman.

Di Amerika Serikat, siapa pun, tanpa memandang ras, jenis kelamin, agama, orientasi seksual, atau latar belakang sosial ekonomi, dapat menjadi diplomat dan mewakili Amerika di luar negeri sebagai anggota Dinas Luar Negeri AS (U.S. Foreign Service).

Salah satu cara Departemen Luar Negeri AS memupuk lingkungan keberagaman adalah melalui Program Beasiswa Thomas R. Pickering serta Program Hubungan Internasional Charles B. Rangel. Program-program ini membantu memastikan bahwa diplomat Amerika mencerminkan keberagaman penduduk Amerika, yang bersatu dalam identitas dan kepatuhan pada nilai-nilai inti Amerika yaitu kebebasan, demokrasi, dan peluang.

“Salah satu aspek berharga dari negara kami adalah kenyataan bahwa kami memiliki keragaman: Orang yang tidak lahir di negara ini, orang dengan latar belakang berbeda dapat menjadi perwakilan Amerika Serikat,” ujar Julie Chung, wakil asisten sekretaris utama untuk Biro Urusan Kawasan Bagian Barat Departemen Luar Negeri AS.

Chung merupakan bagian dari angkatan pertama Pickering Fellows. Dia lulus dari Universitas Columbia dengan gelar magister hubungan internasional dan bergabung dengan Dinas Luar Negeri AS pada 1996.

“Saya bahkan tidak pernah berpikir bahwa seseorang seperti saya bisa menjadi bagian dari [Dinas Luar Negeri], sebagai imigran, sebagai perempuan, sebagai orang Amerika keturunan Asia,” ujar Chung. “Bagi saya, saya menyamakan program Pickering dengan sebuah jendela. Tidak ada jaminan, tidak ada jalan yang jelas, itu hanya jendela bagi saya untuk mengintip dan melewatinya guna mendapatkan kesempatan.”

Sejak awal berdirinya pada 1992 dan 2002, program beasiswa Pickering dan Rangel mendorong lamaran dari kelompok yang secara historis kurang terwakili di Dinas Luar Negeri AS. Baru-baru ini, Departemen Luar Negeri AS meningkatkan jumlah siswa yang

terdaftar di program beasiswa Pickering dan Rangel sebesar 50 persen untuk menerima 90 orang per tahun.

Vanessa Colon dan Christina Hardaway, keduanya pejabat dinas luar negeri yang memulai sebagai Rangel Fellows pada 2009, mengatakan bahwa program ini berkontribusi dalam menciptakan jaringan kolega secara luas di seluruh dunia yang mewakili bakat diplomatik terbaik Amerika. Alumni program Rangel saat ini mewakili Amerika Serikat di 60 negara di luar negeri.

“Saya merasa bahwa saya belajar banyak hanya dari rekan-rekan saya, orang-orang di kelompok saya, serta mereka yang lebih muda dan lebih tua,” kata Colon.

Setelah mendapatkan gelar pascasarjana dan menyelesaikan magang di Washington dan luar negeri di kedutaan besar AS, peserta Pickering dan Rangel melanjutkan program mereka dengan mengabdi selama minimal lima tahun di Dinas Luar Negeri AS, dan banyak pula yang melanjutkan karier dalam bidang diplomasi untuk lebih lama lagi.

Pickering and Rangel Fellowships bertujuan untuk merekrut sebanyak mungkin orang dari berbagai latar belakang. 16 diplomats-in-residence regional Departemen Luar Negeri AS ditempatkan di seluruh Amerika Serikat untuk membantu rekrutmen diplomatik.

Para diplomat ini mengunjungi perguruan tinggi dan universitas tempat mereka memberi kuliah dan lokakarya tentang diplomasi AS, serta memberi tahu siswa tentang magang, beasiswa, dan peluang karier di Departemen Luar Negeri AS.

Colon dan Hardaway sepakat bahwa kekuatan korps diplomatik Amerika bergantung pada keragaman kelompoknya.

“Hal itu menjadikan kebijakan luar negeri lebih baik,” ujar Hardaway. “Jika Anda memiliki pengalaman yang beragam dan latar belakang yang beragam, Anda menjadi inovatif dan kreatif ketika memikirkan kebijakan dari aspek yang berbeda.