Lindungi Laba, Lindungi Pegawai

Di Amerika Serikat, ketika seorang pegawai merasa didiskriminasi atas dasar ras, agama, jenis kelamin, etnis, usia, atau kemampuan, ia bisa mengajukan keluhan ke Equal Employment Opportunity Commission (EEOC).

EEOC adalah lembaga pemerintah AS yang menegakkan hukum terhadap diskriminasi di tempat kerja, dan merupakan faktor yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang adil.

“Melalui proses pencarian fakta, EEOC dapat membantu para pegawai dan perusahaan mencapai hasil akhir yang adil tanpa biaya dan kerumitan sidang,” ungkap Luke Visconti, pendiri DiversityInc, sebuah majalah daring yang yang berfokus pada bagaimana keragaman memengaruhi kesuksesan dalam berbisnis.

 

Misi yang terus berkembang

Di AS ada semakin banyak lokakarya karier beriorentasi transgender, dan ini mencerminkan keinginan yang semakin kuat untuk menghapuskan rintangan yang dihadapi kaum transgender. (© AP Images)

Seiring perkembangan masyarakat Amerika, misi EEOC pun ikut berkembang. Sejumlah pengadilan federal AS, misalnya, kini menggunakan penafsiran hukum terhadap diskriminasi berdasarkan jenis kelamin untuk melindungi masyarakat berdasarkan orientasi seksual dan identitas mereka.

Kini, lanjut Visconti, hukum antidiskriminasi ada “untuk melindungi setiap warga negara, hak asasi manusia, dan hak sipil mereka di tempat kerja.”

“Jika kita pikirkan baik-baik, selain orang yang menjadi korban langsung diskriminasi, ada juga imbasnya bagi yang lain di kantor,” ungkap Visconti. Menggoda rekan kantor yang homoseksual, misalnya, bisa menyakiti pegawai lain yang memiliki kerabat atau teman homoseksual.

 

Berkah bagi bisnis

CEO Facebook, Mark Zuckerberg (kanan) ikut merayakan Pride Parade San Francisco 2013 bersama para pegawainya. (Kobby Dagan/Shutterstock)

Melindungi hak-hak LGBTI dan orang-orang yang mereka sayangi juga bagus untuk bisnis. Menurut Visconti, tempat kerja yang inklusif dan setara mendorong “produktivitas para individu dan PDB negara.”

Pegawai yang tidak perlu bersusah payah meluangkan waktu dan tenaga untuk menyembunyikan identitas seksual mereka karena takut didiskriminasi mengalami stres dan gangguan kesehatan yang lebih rendah.

mengalami stres yang lebih ringan dan gangguan kesehatan yang lebih rendah. Oleh karena itu, kebijakan dan hukum antidiskriminasi meningkatkan produktivitas dan moral.

Perusahaan yang menawarkan produk dan layanan bagi konsumen mendapat untung dengan mempekerjakan dan mempromosikan pegawai yang mencerminkan keberagaman pasar. Penelitian DiversityInc menemukan bahwa pasangan sesama jenis adalah konsumen pasar yang berpengaruh. Banyak di antara mereka yang memiliki pengaruh ekonomi yang kuat, dan kecil kemungkinan mereka mengeluarkan uang untuk mendukung bisnis yang mendiskriminasi LGBTI.

“Jika Anda ingin menekuni dunia bisnis,” imbuh Visconto, “Anda harus membuka peluang yang setara bagi semua pegawai.”