Bulan Mei, tradisi tahunan dimulai. Di perguruan tinggi dan universitas di Amerika Serikat, wisudawan dan wisudawati berkumpul untuk mengikuti upacara resmi sebelum mereka berpisah demi mencari peruntungan masing-masing.

Dalam balutan toga, sebelum mereka mengambil ijazah, para wisudawan duduk dan mendengarkan pidato kelulusan yang dibacakan oleh orang-orang ternama, yang menceritakan kisah dan pengalaman hidup mereka.

Tanggal 15 Mei di Rutgers University di Piscataway, New Jersey, Presiden Obama mengatakan kepada para wisudawan dan wisudawati bahwa masalah rumit tidak bisa dipecahkan secara terpisah. Ia juga mengkritik cara pandang anti-ilmu pengetahuan dan anti-intelektualitas yang seringkali mencampuri dunia politik.

“Dalam politik dan dalam kehidupan, kita tidak boleh menjadi orang yang tidak peduli,” ungkap Obama. “Kita harus paham apa yang kita bicarakan. Jika kita tidak paham, itu bukan berarti kita berbicara apa adanya. Itu bukan berarti kita mengklaim tidak ingin berbasa-basi. Itu berarti kita tidak tahu apa yang kita bicarakan.”

Facebook chief operating officer Sheryl Sandberg (© AP Images)
Sheryl Sandberg (© AP Images)

Chief Operating Officer Facebook, Sheryl Sandberg, pada tanggal 14 Mei berbicara di hadapan wisudawan dan wisudawati University of California, Berkeley, bercerita bahwa kematian mendadak suaminya pada 2015 merupakan titik balik yang mengajarkannya arti ketahanan.

“Saya belajar dalamnya kesedihan dan pilunya kehilangan,” ungkapnya. “Namun, saya juga belajar bahwa ketika kehidupan menguras tenaga kita, kita masih bisa bangkit, berpijak, dan berjalan kembali. Saya belajar bahwa dalam kehampaan, atau saat dihadapkan pada tantangan, kita bisa memilih untuk menikmati hidup dan mencari arti hidup.”

Mantan pembawa acara televisi Oprah Winfrey juga pernah membacakan pidato di hadapan angkatan 2016 Johnson C. Smith University di Charlotte, North Carolina, pada bulan Mei 2015.

Oprah Winfrey berdiri di atas panggung (© AP Images)
Oprah Winfrey (© AP Images)

Ia mendorong para wisudawan/wati untuk terus berusaha mencapai yang terbaik, tapi jangan sampai patah semangat ketika terjatuh, karena “kegagalan adalah cara Tuhan menunjukkan jalan lain kepada kita.”

Russel Wilson, gelandang tim football Seattle Seahawks, kembali ke almamater nya – University of Wisconsin, di Madison – untuk membacakan pidato kelulusan pada tanggal  15 Mei.

Russell Wilson throwing a football (© AP Images)
Russell Wilson mengambil ancang-ancang untuk mengoper bola. (© AP Images)

Russell, yang memimpin timnya meraih kemenangan di Super Bowl 2014, ingat saat seorang mantan pelatih di sekolah lain mengatakan padanya bahwa ia tidak pantas mengejar karier di National Football League. Ia menolak untuk mendengarkan pelatih itu, dan justru semakin  semangat untuk meraih potensinya dalam bidang olah raga.

“Diri kita tidak terbentuk karena hidup berjalan sesuai keinginan kita. Diri kita justru terbentuk ketika hidup berkata ‘tidak’,” imbuh Russell.

“Ketika hidup berkata ‘tidak,’ jujurlah pada diri Anda sendiri: ‘Apa saja yang bisa saya lakukan?’ Ketika Anda tahu jawabannya, jangan ragu untuk membuktikannya kepada orang lain.”

Ikuti ShareAmerica untuk informasi sehubungan kehidupan kampus, tradisi kelulusan, dan perguruan tinggi di Amerika Serikat.