Pertukaran Internasional Membentuk Pemimpin Komunitas dan Negara

Selama Pekan Pendidikan Internasional (14-18 November), Amerika Serikat memperingati upayanya dalam mendorong pemahaman antara masyarakat Amerika dan warga negara lain melalui program pertukaran pemuda.

Pada 1940, Departemen Luar Negeri AS meluncurkan pertukaran internasional pertamanya dengan mengundang 130 jurnalis Amerika Latin untuk mengunjungi ruang redaksi AS.

Bar graph showing increase in international exchange participants in U.S. from 1980 to 2019 (State Dept./M. Gregory)
(State Dept./M. Gregory)

Pertukaran perdana tersebut menjadi awal pembentukan Program Fulbright pada 1946, yang memberikan 8.000 beasiswa setiap tahun kepada pelamar yang memenuhi syarat dari AS dan negara-negara lain.

Pada 1961, Biro Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Luar Negeri didirikan untuk mengawasi semua program pertukaran akademik, budaya, olahraga, dan profesional pemerintah AS. Sejak saat itu, pertukaran telah melayani 1,7 juta pelajar, peneliti, pendidik, dan cendekiawan yang tinggal di seluruh dunia. Mereka termasuk:

  • 86 alumni yang telah memenangkan hadiah Nobel.
  • 120 yang telah memenangkan Hadiah Pulitzer.
  • 660 kepala negara dan pemerintahan petahana dan sebelumnya.
  • 2.600 menteri tingkat tinggi atau anggota Kabinet yang saat ini dan pernah menjabat.
  • 136 atlet Olimpiade dan Paralimpiade.
  • Tokoh masyarakat dari berbagai profesi.

     

Bar graph showing increase in U.S. citizen participation in international exchange programs from 1980 to 2019 (State Dept./M. Gregory)
(State Dept./M. Gregory)

Saat ini, ada 30 duta besar untuk Amerika Serikat yang merupakan alumni program pertukaran AS. Dan tiga kepala pemerintahan adalah alumni pertukaran.

World map highlighting countries where 660+ current or former heads of state or government are alumni of a U.S. Department of State exchange, with photos of three prominent alumni: the prime ministers of the UK, Niger and New Zealand. (Photos: © Alberto Pezzali/AP Images; Rory Arnold/No. 10 Downing Street; © Rick Rycroft/AP Images)
(State Dept./M. Gregory)

Rishi Sunak, yang menjadi perdana menteri Inggris pada bulan Oktober, adalah alumni Fulbright Foreign Student ketika ia meraih gelar MBA di Stanford School of Business pada 2005. Mempelajari bisnis di Silicon Valley di California memperluas wawasannya, ujar Sunak baru-baru ini.

Ouhoumoudou Mahamadou, perdana menteri Nigeria sejak April 2021, berpartisipasi dalam program Hubert H. Humphrey Fellowship 2002–2003 di Universitas Minnesota, dan mempelajari administrasi dan analisis kebijakan.

Jacinda Ardern, perdana menteri Selandia Baru sejak 2017, berpartisipasi dalam International Visitor Leadership Program pada 2012, saat dia menjadi anggota Parlemen. Programnya di AS selama dua minggu mencakup kunjungan ke Washington; Austin, Texas; Dallas; dan San Francisco, untuk bertemu dengan pakar kebijakan luar negeri.

Pelajari lebih lanjut tentang program pertukaran AS dan cara mendaftar sebagai warga negara AS atau warga negara lain.