Tiga perempuan – satu karakter khayalan dan dua perempuan nyata – menarik perhatian Hollywood pada akhir pekan 2 Juni.
Perempuan pertama adalah Diana Prince, yang, oleh penggemar komik, lebih dikenal sebagai identitas lainnya, yaitu Wonder Woman. Dua perempuan lainnya adalah Gal Gadot, seorang aktris asal Israel yang memerankan Wonder Woman, dan Patty Jenkins, sutradara asal Amerika Serikat yang membawa cerita Wonder Woman ke layar kaca.

Bersama-sama, mereka menjadi trio yang dinamis.
Di pekan pertama penayangannya, Wonder Woman berhasil mengungguli sejumlah film superhero yang menampilkan pria sebagai pemeran utamanya dan disutradarai oleh pria – seperti Iron Man, Thor, dan Captain America – dan memperoleh 100,5 juta dolar AS di Amerika Utara dan 122,5 juta dolar AS di pasar internasional.
Film ini merupakan film dengan pendapatan pekan pertama penayangan terbesar yang pernah diperoleh oleh film arahan sutradara perempuan.
Aktris dan duta besar
Sebagai karakter Wonder Woman, Gal Gadot bertarung melawan kekuatan jahat saat berlangsungnya Perang Dunia I. Bekerja sama dengan Gal “adalah salah satu hal paling beruntung yang pernah saya alami,” ungkap Patty saat diwawancarai oleh New York Times, “karena Gal adalah sosok yang luar biasa dan indah. Mereka menemukan orang yang terbaik di seluruh dunia.”
Pada Oktober 2016, PBB menjadikan Wonder Woman duta besar kehormatan PBB untuk pemberdayaan perempuan dan anak-anak perempuan. Mewakili karakter Wonder Woman, Gal, yang pernah bertugas selama dua tahun di militer Israel, mengatakan, “Wonder Woman adalah pejuang, yang lebih tangguh dibanding kebanyakan pejuang lainnya. Namun, yang lebih penting adalah nilai-nilai yang ia perjuangkan. Wonder Woman merupakan duta besar yang tepat bagi semua karena visinya akan masa depan yang damai dan menerima.”